Love Valentine's Day Pumping Heart

Selasa, 23 Juni 2015

mawar merah yang sombong



Mawar Merah Yang Sombong



Pada suatu musim semi yang indah, sekuntum bunga mawar mengembang di sebuah hutan. Berbagai macam pepohonan dan tananaman tumbuh disana. Ketika  bunga mawar melihat  kesekelilingnya, sebuah pohon  cemara di dekatnya berkata, "Betapa indahnya bunga itu. Seandainya aku seindah itu."Pohon yang lain berkata, "Wahai cemara, jangan bersedih, kami tidak dapat memiliki segalanya".

Bunga mawar memalingkan kepalanya dan berkata, "Tampaknya  akulah tanaman yang paling indah di hutan ini.".Sekuntum bunga matahari kuning mengangkat kepalanya dan bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu? Di
hutan ini banyak tananaman yang indah. Kamu hanya lah salah satu diantara tanaman itu".

Bunga mawar berkata, "Aku melihat setiap orang memandangku dan mengagumiku", kemudian bunga mawar menatap kaktus dan
  berkata, "Lihatlah tanaman yang buruk itu yang penuh dengan duri"

Pohon cemara berkata, "Mawar merah, bicara apa kamu? siapakah yang dapat menjelaskan apakah keindahan itu, kamu juga berduri"

Bunga mawar merah yang sombong itu menjadi marah kepada pohon cemara dan berkata, "Saya kira kamu memiliki cirta ras yang baik, ternyata kamu sama sekali tidak tahu  arti keindahan. Kamu
tidak bisa membandingkan duri yang ada pada  diriku dengan duri pada  kaktus itu". Alangkah sombongnya bunga mawar ini" kata pohon cemara dalam hati.
bunga mawar berusaha untuk menjauh dari kaktus, tetapi tidak bisa. Dengan berlalunya waktu, mawar merah menatap pada kaktus dan mengejeknya, "Kamu adalah tanaman yang tidak berguna, aku tidak senang menjadi tetanggamu"

Namun pohon kaktus tidak merasa resah dengan ucapan mawar tersebut, bahkan ia berusaha menasihati bunga mawar, katanya" Tuhan tidak pernah menciptakan apapun dalam hidup ini tanpa tujuan".

Musim semipun berlalu, dan udara menjadi sangat panas.
Hidup menjadi sulit di hutan itu, karena tumbuh – tumbuhan dan binatang memerlukan air, sedangkan hujan tidak turun, mawar merah menjadi layu. Suatu hari, mawar merah melihat seekor burung pipit menempelkan paruhnya di pohon kaktus, kemudian burung itu terbang dalam keadaan segar.  
Hal ini menjadikan tanda tanya mawar merah, sehingga ia bertanya kepada pohon cemara,“apakah yang dikerjakan burung itu, wahai pohon cemara?”
pohon cemara menjelaskan bahwa “ burung itu memperoleh air dari pohon kaktus”.
Kemudian mawar bertanya lagi : "apakah pohon kaktus tidak terluka ketika burung itu melubanginya ?"
pohon cemara menjawab :"Ya terluka, tetapi kaktus itu tidak ingin melihat burung – burung
menderita"


Bunga
mawar terbelalak keheranan dan berkata, "Kaktus mempunyai air ? "
pohon cemara berkta :"Ya, kamu
juga bisa minum darinya. Burung pipit dapat membawakan air untuk muji kamu meminta pertolongan pada kaktus"

Bunga mawar merasa malu terhadap kata - kata yang pernah diucapkannya dan sikap nya terhadap tkaktus, sehingga ia merasa sungkan untuk meminta air kepada kaktus, tetapi akhirnya ia meminta pertolongan kepada kaktus.Kaktus dengan senang hati memenuhi permintaannya dan burung – burung mengisi paruhnya dengan air untuk mengairi akar pohon mawar. Dari sini
bunga mawar memperoleh pelajaran dan tidak pernah lagi menilai siapa pun dari  penampilan lahiriahnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar